Proses belajar mengajar merupakan inti dari pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Peristiwa belajar-mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar–mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif (Usman, 2004).
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2006). Sedangkan menurut Nasution (2000), pembelajaran adalah suatu usaha memaksimalkan hasil belajar siswa pada sasaran peningkatan ketiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotor. Pada proses pembelajaran siswa dipandang sebagai titik sentral pembelajaran sedangkan guru berperan fasilitator, motivator dan yang akan membantu dalam proses belajar apabila diperlukan pada akhirnya proses pembelajaran jadi berpusat pada siswa.
Arsyad (2004) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja. Belajar meliputi belajar secara formal maupun secara informal. Belajar secara formal melalui suatu proses yang sistematis, sedangkan informal dapat terjadi kapan saja.
Djamrah (2006) berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar adalah berubah dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuain diri (Sardiman, 2001).
Menurut Usman (2004) mengajar adalah menyajikan ide, problem atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa. Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2006). Sedangkan menurut Nasution (2000), pembelajaran adalah suatu usaha memaksimalkan hasil belajar siswa pada sasaran peningkatan ketiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotor. Pada proses pembelajaran siswa dipandang sebagai titik sentral pembelajaran sedangkan guru berperan fasilitator, motivator dan yang akan membantu dalam proses belajar apabila diperlukan pada akhirnya proses pembelajaran jadi berpusat pada siswa.
Arsyad (2004) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja. Belajar meliputi belajar secara formal maupun secara informal. Belajar secara formal melalui suatu proses yang sistematis, sedangkan informal dapat terjadi kapan saja.
Djamrah (2006) berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar adalah berubah dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuain diri (Sardiman, 2001).
Menurut Usman (2004) mengajar adalah menyajikan ide, problem atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa. Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar